Sabtu, 10 Maret 2018

Renungan


*Renungan buat yang suka tawar menawar ...* Untuk sebagian besar perempuan (ma'af), menawar barang dengan harga murah biasanya selalu dibanggakan. Tapi, taukah jika menawar harga kepada pedagang dengan harga yang tak masuk akal malah jadi perbuatan yang semena-mena atau bahkan menunjukkan sifat Kikir. Ada sebuah kisah tentang seorang istri dengan membanggakan kelihaiannya untuk menawar barang. Tapi kali ini, suaminya marah besar ketika sang istri bisa menawar harga yang sangat murah. Kenapa? Beginilah ceritanya: Suatu sore setelah lelah keliling pasar, di perjalanan menuju parkiran mobil seorang pedagang tanaman bunga yang berusia sepuh menawarkan dagangannya: Pedagang: “Neng, beli neng dagangan bapak, bibit bunga mawar 5 pot cuma 25.000 per pot” Tadinya saya cuek, tapi tiba-tiba teringat pekarangan mungil di rumah yang kosong, wah murah nih pikir saya, cuma 25.000/pot, tapi ah pasti bisa ditawar. Saya: “Ah mahal banget pak 25.000, udah 10.000/pot,” dengan gaya cuek saya menawar sadis. Pedagang: “Jangan neng, ini bibit bagus. Bapak jual udah murah, 15.000 aja gimana neng bapak udah sore mau pulang.” Saya ragu sejenak, memang murah sih. Di toko, bibit bunga mawar paling tidak 45.000 harga 1 pot nya. Tapi bukan saya dong kalau tidak berjuang. Saya: “Halah udah pak, 10.000 ribu aja 1 kalau gak dikasih ya gak apa-apa,” saya berlagak hendak pergi. Pedagang: “Eh neng…,” dia ragu sejenak dan menghela nafas. “Ya sudah neng gak apa-apa 10.000, tapi neng ambil semuanya ya, bapak mau pulang udah sore.” Saya: (Saya bersorak dalam hati. Yeee…menang) “Oke pak, jadi 50.000 ribu ya utk 5 pot. Bawain sekalian ya pak ke mobil saya, tuh yang di ujung parkiran.” Saya pun melenggang pergi menyusul suami yang sudah duluan. Si bapak pedagang mengikuti di belakang. Sesampainya di parkiran, si bapak membantu menaruh pot-pot tadi ke dalam mobil, saya membayar 50.000 lalu si bapak tadi segera pergi. Lalu terjadilah percakapan berikut dengan suami, Saya: “Bagus kan yang, aku dapet 5 pot bibit bunga mawar harga murah.” Suami: “Oohh..berapa kamu bayar ?” Saya: “50 ribu.” Suami: “Hah…!!! Itu semua 5 pot ?” dia kaget. Saya: “Iya dong… hebat kan aku nawarnya? Tadi Dia nawarinnya 25.000 1 pot,” saya tersenyum lebar dan bangga. Suami: “Gila kamu, sadis amat. Pokoknya aku gak mau tahu. Kamu susul itu si bapak sekarang, kamu bayar dia 125.000 tambah upah bawain ke mobil 25.000 lagi. Nih, kamu kejar kamu kasi dia 150.000!” Suami membentak keras dan marah, saya kaget dan bingung. Saya: “Tapi… kenapa..?” Suami: Makin kencang ngomongnya, “Cepetan susul sana, tunggu apa lagi.” Tidak ingin dibentak lagi, saya langsung turun dari mobil dan berlari mengejar si bapak tua. Saya lihat dia hendak naik angkot di pinggir jalan. Saya: “Pak…… tunggu pak…” Pedagang: “Eh, neng kenapa ?” Saya: “Pak, ini uang 150.000 pak dari suami saya katanya buat bapak, bapak terima ya, saya gak mau dibentak suami, saya takut.” Pedagang: “Lho, neng kan tadi udah bayar 50.000, bener kok uangnya,” si bapak keheranan. Saya: “udah bapak terima aja. Ini dari suami saya. Katanya harga bunga bapak pantesnya dihargain segini,” sambil saya serahkan uang 150.000 ke tangannya. Pedagang: Tiba-tiba menangis dan berkata, “Ya Allah neng… makasih banyak neng… ini jawaban do'a bapak sedari pagi, seharian dagangan bapak gak ada yang beli, yang noleh pun gak ada. Anak istri bapak lagi sakit di rumah gak ada uang buat berobat. Pas neng nawar bapak pikir gak apa-apa harga segitu asal ada uang buat beli beras aja buat makan. Ini bapak mau buru-buru pulang kasian mereka nunggu. Makasih ya neng… suami neng orang baik. Neng juga baik jadi istri nurut sama suami, Alhamdulillah ya Allah. Bapak pamit neng mau pulang…,” dan si bapak pun berlalu. Saya: (speechless dan kembali ke mobil). Sepanjang perjalanan saya diam dan menangis, benar kata suami, tidak pantas menghargai jerih payah orang dengan harga semurah mungkin hanya karena kita pelit. Berapa banyak usaha si bapak sampai bibit itu siap dijual, tidak terpikirkan oleh saya. Sejak itu, saya berubah dan tak pernah lagi menawar sadis kepada pedagang kecil manapun. Percaya saja bahwa rejeki sudah diatur oleh Tuhan. Ribuan orang menangis membaca cerita ini, pengingat untuk kita yang kadang tidak adil dalam memperlakukan orang lain semena-mena. Semoga tidak terjadi pada anda..... Jika itu terjadi, dapat menjadi bahan pertimbangan. وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung" (At-Taghobun:16) *Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi buat kita semua.*

Renungan Buat Yang Suka Tawar Menawar


*Renungan buat yang suka tawar menawar ...* Untuk sebagian besar perempuan (ma'af), menawar barang dengan harga murah biasanya selalu dibanggakan. Tapi, taukah jika menawar harga kepada pedagang dengan harga yang tak masuk akal malah jadi perbuatan yang semena-mena atau bahkan menunjukkan sifat Kikir. Ada sebuah kisah tentang seorang istri dengan membanggakan kelihaiannya untuk menawar barang. Tapi kali ini, suaminya marah besar ketika sang istri bisa menawar harga yang sangat murah. Kenapa? Beginilah ceritanya: Suatu sore setelah lelah keliling pasar, di perjalanan menuju parkiran mobil seorang pedagang tanaman bunga yang berusia sepuh menawarkan dagangannya: Pedagang: “Neng, beli neng dagangan bapak, bibit bunga mawar 5 pot cuma 25.000 per pot” Tadinya saya cuek, tapi tiba-tiba teringat pekarangan mungil di rumah yang kosong, wah murah nih pikir saya, cuma 25.000/pot, tapi ah pasti bisa ditawar. Saya: “Ah mahal banget pak 25.000, udah 10.000/pot,” dengan gaya cuek saya menawar sadis. Pedagang: “Jangan neng, ini bibit bagus. Bapak jual udah murah, 15.000 aja gimana neng bapak udah sore mau pulang.” Saya ragu sejenak, memang murah sih. Di toko, bibit bunga mawar paling tidak 45.000 harga 1 pot nya. Tapi bukan saya dong kalau tidak berjuang. Saya: “Halah udah pak, 10.000 ribu aja 1 kalau gak dikasih ya gak apa-apa,” saya berlagak hendak pergi. Pedagang: “Eh neng…,” dia ragu sejenak dan menghela nafas. “Ya sudah neng gak apa-apa 10.000, tapi neng ambil semuanya ya, bapak mau pulang udah sore.” Saya: (Saya bersorak dalam hati. Yeee…menang) “Oke pak, jadi 50.000 ribu ya utk 5 pot. Bawain sekalian ya pak ke mobil saya, tuh yang di ujung parkiran.” Saya pun melenggang pergi menyusul suami yang sudah duluan. Si bapak pedagang mengikuti di belakang. Sesampainya di parkiran, si bapak membantu menaruh pot-pot tadi ke dalam mobil, saya membayar 50.000 lalu si bapak tadi segera pergi. Lalu terjadilah percakapan berikut dengan suami, Saya: “Bagus kan yang, aku dapet 5 pot bibit bunga mawar harga murah.” Suami: “Oohh..berapa kamu bayar ?” Saya: “50 ribu.” Suami: “Hah…!!! Itu semua 5 pot ?” dia kaget. Saya: “Iya dong… hebat kan aku nawarnya? Tadi Dia nawarinnya 25.000 1 pot,” saya tersenyum lebar dan bangga. Suami: “Gila kamu, sadis amat. Pokoknya aku gak mau tahu. Kamu susul itu si bapak sekarang, kamu bayar dia 125.000 tambah upah bawain ke mobil 25.000 lagi. Nih, kamu kejar kamu kasi dia 150.000!” Suami membentak keras dan marah, saya kaget dan bingung. Saya: “Tapi… kenapa..?” Suami: Makin kencang ngomongnya, “Cepetan susul sana, tunggu apa lagi.” Tidak ingin dibentak lagi, saya langsung turun dari mobil dan berlari mengejar si bapak tua. Saya lihat dia hendak naik angkot di pinggir jalan. Saya: “Pak…… tunggu pak…” Pedagang: “Eh, neng kenapa ?” Saya: “Pak, ini uang 150.000 pak dari suami saya katanya buat bapak, bapak terima ya, saya gak mau dibentak suami, saya takut.” Pedagang: “Lho, neng kan tadi udah bayar 50.000, bener kok uangnya,” si bapak keheranan. Saya: “udah bapak terima aja. Ini dari suami saya. Katanya harga bunga bapak pantesnya dihargain segini,” sambil saya serahkan uang 150.000 ke tangannya. Pedagang: Tiba-tiba menangis dan berkata, “Ya Allah neng… makasih banyak neng… ini jawaban do'a bapak sedari pagi, seharian dagangan bapak gak ada yang beli, yang noleh pun gak ada. Anak istri bapak lagi sakit di rumah gak ada uang buat berobat. Pas neng nawar bapak pikir gak apa-apa harga segitu asal ada uang buat beli beras aja buat makan. Ini bapak mau buru-buru pulang kasian mereka nunggu. Makasih ya neng… suami neng orang baik. Neng juga baik jadi istri nurut sama suami, Alhamdulillah ya Allah. Bapak pamit neng mau pulang…,” dan si bapak pun berlalu. Saya: (speechless dan kembali ke mobil). Sepanjang perjalanan saya diam dan menangis, benar kata suami, tidak pantas menghargai jerih payah orang dengan harga semurah mungkin hanya karena kita pelit. Berapa banyak usaha si bapak sampai bibit itu siap dijual, tidak terpikirkan oleh saya. Sejak itu, saya berubah dan tak pernah lagi menawar sadis kepada pedagang kecil manapun. Percaya saja bahwa rejeki sudah diatur oleh Tuhan. Ribuan orang menangis membaca cerita ini, pengingat untuk kita yang kadang tidak adil dalam memperlakukan orang lain semena-mena. Semoga tidak terjadi pada anda..... Jika itu terjadi, dapat menjadi bahan pertimbangan. وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung" (At-Taghobun:16) *Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi buat kita semua.*

Minggu, 28 Februari 2016

Muhasabah Diri


Kita terlalu fokus mengharapkan penghargaan org lain terhadap diri kita. Tapi kita kadang lupa memantaskan diri menjadi pribadi yang layak untuk dihargai

Selasa, 04 Agustus 2015

REKAM JEJAK ANIS BASWEDAN

Tahun 1969 - Anies Baswedan Lahir Anies Baswedan merupakan putra dari pasangan Rasyid Baswedan (Mantan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia) dan Aliyah (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta). Tahun 1983 - Ketua Tutup Tahun SMP Anies menjadi Ketua Panitia Tutup Tahun SMP Negeri 5 Yogyakarta. Tahun 1985 - Ketua OSIS Se-Indonesia Anies terpilih menjadi Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA 2 Yogyakarta. Anies juga mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 Ketua OSIS Se-Indonesia dan terpilih sebagai Ketua OSIS Se-Indonesia. Tahun 1987 - Peserta Pertukaran Pelajar Anies terpilih sebagai peserta AFS, sebuah program pertukaran pelajar siswa Indonesia-Amerika. Tahun 1989 - Berkarya di TVRI Stasiun Televisi Republik Indonesia Yogyakarta memilih Anies sebagai pewawancara tetap pada acara bertajuk Tanah Merdeka. Tahun 1992 - Ketua Senat UGM Jiwa kepemimpinan Anies semakin terasah pada saat menjadi Ketua Senat di UGM pada tahun 1992. Tahun 1993 - Beasiswa di Jepang Intelektualitas Anies pada saat mahasiswa semakin terasah saat mengikuti program musim panas di Sophia University, Jepang. Program ini merupakan Beasiswa dari Japan Airlines Scholarship JAL Foundation. Tahun 1996 - Membina Keluarga Pada tahun ini Anies menikahi Fery Farhati Ganis. Mereka telah dikaruniai empat orang anak. Tahun 1997 - Beasiswa Master di Amerika Anies mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi master bidang International Security and Economic Policy di University of Maryland, College Park. Tahun 1998 – Meraih Penghargaan ASEAN Student Award Pada saat kuliah studi master, Anies mendapatkan penghargaan William P. Cole III Fellowship dari School of Public Policy, University of Maryland. Pada tahun ini pula Anies meraih ASEAN Student Awards Program dari USAID – USIA – NAFSA. Tahun 1999 - Beasiswa Program Doktor Anies melanjutkan pendidikannya setelah mendapatkan beasiswa program doktoral dari Northern Illinois University. Tahun 2004 - Beasiswa Mahasiswa Doktor Berprestasi Anies meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow dari Northern Illinois University. Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa Northern Illinois University melalui prestasi dan integritas dalam pengembangan ilmu politik. Tahun 2005 - Direktur Riset Indonesian Institute Anies mendapatkan tugas menjadi Direktur Riset The Indonesian Institute. Tahun 2006 - Sumbangsih Mengenai Otonomi Daerah Kepedulian dalam permasalahan desentralisasi dan otonomi daerah seperti dalam disertasi membuatnya mengemban tugas sebagai Penasihat Nasional di Partnership for Governance Reform. Tahun 2007 - Rektor Termuda Anies merupakan rektor termuda di Indonesia saat dipilih menjadi Rektor Universitas Paramadina saat usianya 38 tahun. Tahun 2008 - 100 Intelektual Dunia Anies menjadi salah satu Top 100 Public Intellectuals yang dicatat oleh Majalah Foreign Policy. Anies merupakan satu-satunya figur dari Indonesia dan Asia Tenggara yang masuk pada daftar 100 intelektual dunia. Tahun 2010 - Pendiri Indonesia Mengajar Anies membangun Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Gerakan yang mengirim anak-anak muda terbaik bangsa (Pengajar Muda) agar mengajar di Sekolah Dasar (SD) pada daerah terpencil. Tahun 2010 - 20 Orang Penting dalam 20 Tahun Mendatang Anies merupakan salah satu dari 20 orang yang diprediksi akan mengubah dunia dalam 20 tahun yang akan datang. Tahun 2010 - Anggota Tim 8 KPK Anies terpilih sebagai salah satu anggota Tim 8 untuk meneliti kasus dugaan kriminalisasi dua pimpinan KPK. Tahun 2010 - 500 Muslim Berpengaruh Dunia Royal Islamic Strategic Centre, Yordania memberikan penghargaan kepada Anies Baswedan sebagai salah satu dari 500 orang Muslim berpengaruh di seluruh dunia. Tahun 2011 - Menyebarkan Pengetahuan Lewat Indonesia Menyala Kurangnya bahan bacaan di pelosok negeri membuat Pengajar Muda dan Anies Baswedan menggerakkan ratusan orang dan institusi mengirimkan buku dan membuat perpustakaan di daerah-daerah terpencil. Ia menamakan program ini sebagai Indonesia Menyala Tahun 2011 - Orasi Melunasi Janji Kemerdekaan Pada tanggal 15 Agustus 2011, Anies Baswedan berorasi "Melunasi Janji Kemerdekaan" di Universitas Paramadina, Jakarta. Tahun 2012 - Menginisiasi Kelas Inspirasi Anies Baswedan berhasil menggerakkan ribuan orang di berbagai kota untuk mengorganisir dan mengajar selama satu hari di Sekolah Dasar. Tahun 2013 - Ketua Komite Etik KPK Komisi Pemberantasan Korupsi meminta Anies Baswedan untuk memimpin Komite Etik KPK. Tugas ini untuk memeriksa bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) kasus korupsi proyek Hambalang. Tahun 2013 - Siap Turun Tangan Melunasi Janji Kemerdekaan Seorang warga negara yang ingin turun tangan melunasi janji kemerdekaan, Anies menerima tawaran menjadi peserta Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat. Salam

BIOGRAFI ANIS BASWEDAN

Anies Rasyid Baswedan Ph.D., atau yang lebih dikenal dengan sapaa Anis Baswedan adalah sosok intelektual dan akademisi asal Indonesia yang lahir di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969. Ia juga Salah satu Cucu Abdurrahman Baswedan sosok pejuang kemerdekaan, Anies Baswedan juga pakar gerakan Indonesia Mengajar dan rektor termuda yang dilantik oleh salah satu perguruan tinggi di Indonesia di tahun 2007, saat itu Anies menjadi rektor Universitas Paramadina tepat pada usia 38 tahun. Saat pemilihan umum presiden Indonesia 2014 baru batu ini, Anies juga ikut mencalonkan diri melalui konvensi Partai Demokrat. Dalam Kehidupan masa kecilnya, Anies yang dilahirkan dari pasangan Rasyid Baswedan (ayah) dan Aliyah Rasyid (Ibu). Anies mulai duduk dibangku pendidikan pada usianya 5 tahun di TK Masjid Syuhada dan melanjutkan pendidikannya di SD Laboratori, Yogyakarta. Pada Masa remaja Anies, saat lulus SD, Anies masuk di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Saat itu ia bergabung Organisasi Siswa Intra Sekolah, dan menjabat sebagai pengurus bidang humas. Anies juga pernah diamanahkan menjadi ketua panitia pada acara tutup tahun pada masa SMPnya. Setelah Lulus dari SMP, Anies melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia masih aktif berorganisasi sampai-sampai ia terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS dan mengikuti latihan kepemimpinan se-Indonesia. Pada tahun 1985, ia dinobatkan menjadi Ketua OSIS se-Indonesia. Tahun 1987, Anies lagi-lagi terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program inilah yang membuatnya terlambat dalam menyeleseaikan masa SMA dan baru lulus pada tahun 1989. Saat kembali ke Yogyakarta, Ia mendapat kesempatan berperan pada bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan program Tanah Merdeka di TVRI cabang Yogyakarta. Pada Masa kuliah, Anies melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia bergabung di Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam dan salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam UGM. Anies juga menjabat Ketua Senat Mahasiswa serta ikut membangun kembali Senat Mahasiswa UGM yang sebelumnya telah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih sebagai Ketua Senat Universitas saat kongres tahun 1992 dan membuat gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan dengan program-programnya. Anies mendapatkan beasiswa dari untuk JAL Foundation pada tahun 1993 untuk ikut serta kuliah musim panas dalam bidang kajian Asia di Sophia University, Tokyo. Beasiswa ini Anies dapatkan paska memenangkan lomba menulis mengenai lingkungan. Pada tanggal 15 Mei 2007, Anies mendapatkann momen penting di dalam kariernya. Saat itu, Anies dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor termuda di Indonesia, dimana pada saat itu usianya baru 38 tahun.

Rabu, 29 Juli 2015

OTAK ENCER DENGAN SARI PATI AYAM


Sari Pati Ayam Membuat Otak Encer Sari pati ayam (kaldu ayam) memiliki manfaat untuk menjaga stamina tubuh, diantaranya untuk meningkatkan daya ingat seseorang. Mengonsumsi kaldu ayam dapat meningkatkan daya pikir menjadi lebih cepat dan meningkatkan daya ingat jangka pendek. Dalam kaldu ayam, terkandung asam amino dan asam amino yang terbaik terletak pada ayam dibandingkan sumber lain. Asam amino alami (carnosine) yang terdapat pada ayam, dapat menambah carsinosine dalam tubuh yang berkurang seiring umur. Carnosine sendiri memiliki sifat meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh amiloid beta (zat yang ditemukan di dalam otak pasien penyakit Alzheimer). Carnosine dalam kaldu ayam juga menambah antioksidan dalam tubuh. Kaldu ayam diperuntukkan bagi semua umur. Tidak menimbulkan efek ketergantungan. Konsumsi kaldu ayam, disarankan pada pagi hari, karena bila dikonsumsi pada malam hari akan membuat sulit tidur. Alasannya, bukannya mengandung kafein, tetapi karena pikiran menjadi bekerja sehingga menjadi tidak mengantuk. Cara termudah mendapatkan kaldu ayam dengan membuat sendiri atau membeli suplemen. Pada suplemen kaldu ayam, sudah dihilangkan kadar lemaknya. Perkara otak encer akan selalu menarik untuk dicermati, baik untuk usia pertumbuhan otak maupun untuk kita yang telah berusia. Tingkat keenceran otak kita, meski sudah tidak mungkin tumbuh makin encer namun tentu kita tak ingin dengan bertambahnya usia membuat otak kita turun drastis. Bertambah usia dan menurunnya daya ingat itu sudah pasti, namun kita tentu berupaya agar turunnya itu bisa diperlambat bukan?

SALING MENCINTAI


Di jagat raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan indah. Itulah Bumi, tempat kita semua berpijak dan bernaung. Sang Maha Pencipta telah membentuk planet ini begitu cantik; tertimbang seimbang di gugusan bintang-bintang; dan terukur tepat di gerak derap sang waktu. Kehidupan tumbuhan dan gugur silih semenjak lima puluh milyar tahun kelahiran matahari; sebuah evolusi yang panjang, rapi dan berhati-hati. Planet elok dan jagat raya yang agung; semua itu hanya demi kehidupan manusia, maha karya yang menyimpan cahaya-Nya, yang diturunkan dua juta tahun lalu di Bumi ini. Sedangkan kini matahari masih menyisakan lima milyar tahun ke depan sebelum mendidihkan air di penjuru galaksi. Perjalanan manakah yang kau tempuh, wahai manusia? Kita dapat melakukan perjalan akbar ke angkasa menembus gelapnya alam raya; menyentuh tepiannya yang tak terbatas. Atau, perjalan agung kedalam diri sendiri menerobos kelamnya sang Aku; menyentuh cahaya gemilang yang ditiupkan Sang Maha Pencipta. Perjalanan manapun yang kita pilih, kita semestinya disadarkan bahwa tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah-ruah. Karena itu, sesama kaki yang berpijak di Bumi, sesama kepala menjulang di langit, tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup saling memberi, saling menerima dan saling mencintai.

Sabtu, 06 September 2014

Alhamdulillah

Hidup ini menyenangkan, penuh dengan rahmat, dan limpahan kasih sayang Tuhan. Semua bisa terjadi jika Tuhan menghendaki, salam.... by Dianny

Minggu, 03 Agustus 2014

ASA

Untuk mencapai kebesaran hidupku, aku akan menjadi pribadi yang meskipun. Meskipun aku tak tahu, aku akan memulai dan melakukannya. Karena, dalam melakukan itulah aku akan dibuat tahu. Meskipun aku takut, aku akan tetap maju menghadapinya. Karena, semua orang yang berani adalah orang yang juga ketakutan, tapi tegas memberanikan diri. Meskipun apa pun, aku bersama Tuhan. Salam.... Dianny